Home »
» Masalah yang di hadapi jika mahasiswa IT tidak bisa coding
Masalah yang di hadapi jika mahasiswa IT tidak bisa coding
Posted by Unknown
Posted on 01.08
with No comments
Seorang pakar TI Indonesia berpendapat, bahwa jika seorang mahasiswa Ilmu Komputer tidak bisa pemrograman, maka ibarat Garam yang kehilangan asin nya. Mahasiswa Ilmu Komputer di sini, segala jurusan Ilmu Komputer, apakah itu Sistem Komputer, Teknik Informatika, Sistem Informasi, maupun Komputerisasi Akuntansi. Beliau mendasarkan pada kurikulum TI di Indonesia yang mengacu kepada IEEE Computing Curricula 2005, yang mana ada aspek Software Methods and Technologies di setiap jurusan Ilmu Komputer, di mana aspek tsb mempelajari kemampuan pemrograman mahasiwa Ilmu Komputer, walaupun dengan bobot berbeda antara sisi teori dan terapan nya.
Dan saya setuju akan pendapat Beliau, bahwa mahasiswa Ilmu Komputer tanpa penguasaan pemrograman, ibarat Garam yang kehilangan asin nya, dengan kata lain, wajib bagi setiap mahasiwa Ilmu Komputer menguasai pemrograman. Penekanan nya lebih dalam pada mahasiwa Teknik Informatika, baik yang D3,S1,S2 maupun S3.
Mungkin ada yang bertanya, lalu masalah nya apa jika ada mahasiswa Ilmu Komputer yang kurang atau bahkan tidak bisa sama sekali pemrograman ?. Mahasiswa masih bisa memilih keahlian perancangan system dan database, serta aspek lainnya di samping pemrograman. Mmh … pastilah ada dong masalah nya, garam kalau tidak asin, itu masalah besar bagi kaum ibu. Dan celaka nya, di Indonesia, nampak nya tidak sedikit mahasiwa Ilmu komputer yang kurang menguasai pemrograman, kalaupun bisa, cuma bisa menampilkan “Hello World” saja dan kemampuan mendasar saja.
Menurut saya masalah nya adalah sbb :
1. Mencederai Kurikulum TI di Indonesia dan IEEE computing Curricula 2005 itu. Ini menurut pakar TI tsb juga. Kurikulum di rancang agar seorang mahasiwa menguasai sebuah tujuan keahlian. Salah satu nya pemrograman . Dan juga membuat kecewa yang menyusun Kurikulum.
2. Mengecewakan Dosen. “Sudah saya di ajari berkali-kali, masih saja tidak ada progress signifikan”. Bagaimana ini … ?.
Kalau dosen sudah ngambek, bisa repot, terlebih jika merembet ke kasih nilai nya pelit.. :).
3. Menyulitkan untuk mempelajari mata kuliah yang lain.
Dasar pemrograman adalah Algoritma dan biasa nya belajar Algoritma juga belajar sebuah bahasa pemrograman, karena untuk menerapkan Algoritma, butuh sebuah bahasa Pemrograman. Yang di pakai saat ini, adalah C/C++ dan Java. Jika Algoritma nya kurang kuat, maka untuk mata kuliah yang membutuhkan Algoritma, menjadi sulit untuk di ikuti, misal nya untuk mata kuliah Pemrograman Web dan OOP (Object Oriented Programming).
4. Kecenderungan untuk menyontek atau di buatkan Tugas harian dan Tugas Akhir nya.
Jika ada Tugas untuk membuat sebuah program komputer yang cukup sulit dan dia tidak bisa atau sampai tergopoh-gopoh dan peras terlalu banyak keringat, maka kecenderungan untuk short cut alias nyontek atau minta di buatkan orang lain cukup besar, apalagi jika tidak peduli segala cara, yang penting tugas selesai. Hal yang sama juga berlaku untuk skripsi atau tugas akhir. Cukup banyak kenyataan yang program tugas akhir atau skripsi nya di buatkan orang lain. Lho .. emang nya nyontek itu sebuah masalah … ?. Singkong di ragiin … Tape deh … :)
5. Sulit untuk menjadi programmer setelah lulus kuliah.
Bisa saja memang memilih pekerjaan yang tidak perlu skill coding nya, apa itu jadi Technical Support atau Helpdesk, yang di luar TI juga bisa. Namun, kesempatan memperoleh pekerjaan dengan lebih mudah, mengingat kebutuhan programmer akan terus tinggi ke depan nya dan penghasilan lumayan, terlebih jika sudah berpengalaman serta selaras dengan jurusan yang di pelajari menjadi kecil atau hilang sama sekali. Mengingat kebutuhan seorang programmer terlebih yang handal, masih dan akan terus meningkat di masa depan, bisa-bisa kebutuhan akan programmer di negara ini di isi oleh orang-orang dari negara lain, dari India dan Bangladesh contoh nya. Kita akan terus menjadi kuli di negeri sendiri.
6. Ibarat garam yang kehilangan asin nya, maka fungsi seorang lulusan Ilmu Komputer juga terdegradasi. Bisa juga di sebut, keahlian pemrograman merupakan senjata handal nya seorang lulusan ilmu komputer dalam mengarungi dunia kerja dan kehidupan yang keras ini.
7. Bisa membuat orang-orang di sekitar kita, apakah itu dosen, rekan atau orang tua kecewa terhadap kita. Karena ekspektasi nya tidak terpenuhi terlebih orang tua yang sudah membiayai kita kuliah sampai menjual sawah dan kerbau di desa segala. Sudah lulus kuliah koq seperti baru kuliah saja ilmu nya
0 komentar:
Posting Komentar